Jumat, 29 Mei 2015

Keutamaan Masjidil Haram




إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ () فِيهِ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (Ali Imran 96-97)

Keberkahan Masjidil Haram
Keberkahan ini dilihat dari 2 sisi: dari sisi fisik dan non fisik.
1.       Keberkahan dari sisi fisik
Sebagaimana yang disebutkan oleh Alloh dalam Firman-Nya:
وَقَالُوا إِن نَّتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّن لَّهُمْ حَرَماً آمِناً يُجْبَى إِلَيْهِ
ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقاً مِن لَّدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan mereka berkata: “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami”. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. (Al-Qashash 57)
Ini merupakan keberkahan dari do`a Nabi Ibrahim `alaihissalam, ketika beliau berdo`a:
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ
أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. (Ibrahim 37).
Dan setiap orang yang datang dan mengunjungi Masjidil Haram maka dia akan merasakan keberkahan ini, bahwa makanan dan buah-buahan begitu melimpah bahkan harganya bisa lebih murah dibandingkan di tempat-tempat lain.
2.       Keberkahan dari sisi non fisik
Pahala yang melimpah yang diberikan kepada para jama`ah haji dan umrah, mereka yang thowaf, i`itikaf dan mendirikan shalat di dalamnya.
Sebagaimana riwayat dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah shalallah`alaihi wa sallam bersabda:
“العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالحَجُّ المَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ”
“Satu Ibadah umrah ke umrah berikutnya sebagai penghapus dosa diantara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga”(Muttafaq`alaihi).
Dan dari Abu Hurairah juga beliau berkata: aku pernah mendengar Rasulullah shalallahu`alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلّهِ فَلَمْ ‏ ‏يَرْفُثْ ‏‏وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barangsiapa yang berhaji karena Alloh, lalu dia tidak berkata dan berbuat keji, maka dia akan kembali seperti hari disaat dia dilahirkan ibunya” (Muttafaq`alaihi).
Dari Jabir radhiyallahu`anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu`alaihi wa sallam bersabda:
صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ ، وَصَلاةٌ فِي
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفٍ فِيمَا سِوَاه.
“Shalat di Masjidku lebih utama 1000 kali shalat dibandingkan shalat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat dibandingkan shalat di masjid yang lain”. (Ibnu Majah 1406, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Tanda-tanda Keagungan yang terdapat dalam Masjidil Haram
Masjidil Haram memiliki tanda-tanda keagungan yang terdapat di dalamnya yang menunjukkan kesucian dan kekhususan baginya.



Diantara tanda keagungan Masjidil Haram adalah:
·         Firman Alloh:
مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِناً
“maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia” (Ali Imran 97).
·         Hadist Nabi yang menyebutkan keutamaan Masjidil Haram yang Berkata Ibnu Al-`Athiyyah: “Alloh menjadikan Maqam Ibrahim dan keamanaan bagi siapa saja yang masuk ke baitullah sebagai bentuk nyata akan kesucian Masjidil Haram, dan secara sengaja disebutkan karena keagungan keduanya, dan kedua tanda tersebut sebagai hujjah (argument) bagi orang-orang kafir yang mengingkarinya, dimana mereka mendapati kedua tanda ini dengan panca indera mereka. Dan hal ini tidak pernah diperselisihkan di kalangan bangsa Arab akan kebenaran dan keshahihannya hingga Alloh menetapkannya di dalam al-Qur`an”.
·         Hajar Aswat (Batu Hitam) yang diturunkan dari surga; yang menjadi hati setiap orang mengagungkannya sebelum datangnya Islam.
·         Batu  maqam; yaitu batu yang dijadikan pijakan oleh nabi Ibrahim `alaihissalam saat beliau meninggikan Ka`bah dan sampai hari ini kita dapat menyaksikannya.
·         Air zam-zam, yang Alloh karuniakan kepada Hajar atas kesabarannya; dan juga manfaat zam-zam bagi siapa saja yang meminumnya, dan air tersebut tetap mengalir dan terus bertambah banyak hingga saat ini.
·         Keamanan Masjidil Haram sepanjang masa, sejak zaman jahiliyyah orang-orang saling membunuh, merampas dan berbuat aniaya kecuali di Masjidil Haram; termasuk juga keamanan bagi binatang dan pepohonan yang hidup dan tumbuh di sekitar Masjidil Haram.

Minggu, 24 Mei 2015

Shalat-shalat Sunnah Rawatib yang Mengiringi Shalat Fardhu


Shalat-shalat sunnat rawâtib (shalat yang menyertai shalat fardhu) tidak sama keutamannya. Shalat sunnat Subuh lah yang menempati urutan teratas. Sebab, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya meski beliau berada dalam perjalanan. Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa perhatian dan konsistensi beliau paling besar pada shalat sunnat Subuh. Oleh sebab itu, beliau tidak pernah melupakannya, baik saat berada di rumah ataupun bepergian.[1]

Ummul Mukminîn, 'Aisyah Radhiyallahu anhuma menceritakan:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عَلَى شَيْئٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُداً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ

Nabi tidak pernah menjaga shalat sunnat melebihi perhatian beliau terhadap dua rakaat sebelum Subuh [Muttaqa 'alaih]

Hadits ini menunjukkan semangat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memelihara dua rakaat ini daripada shalat sunnat yang lain.

Dalam shalat ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjalankannya dengan ringan, tidak lama. Di rakaat pertama, beliau membaca surat al-Kâfirûn. Sementara di rakaat terakhir, membaca surat al-Ikhlâsh. Dua surat yang memuat tauhid 'ilmi dan 'amali. Makna yang tersirat di dalamnya adalah agar saat memulai harinya, seorang Muslim telah mengikrarkan berlepas diri dari syirik dan kaum musyrikin dan sebaliknya, yaitu menyatakan kebanggaannya terhadap tauhid dan kaum muwahhidîn (orang-orang yang bertauhid). Ini karena shalat sunnat Subuh, seperti dikatakan Syaikhul Islam rahimahullah, laksana pembuka amaliah seorang Muslim.[2]

Untuk memotivasi umat agar menjalankan sunnah ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menggambarkan besarnya keutamaan ibadah shalat dua rakaat sebelum Subuh ini. Maka, rugilah orang yang melalaikannya, apalagi sampai tidak pernah mengerjakannya sama sekali. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مَنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

Dua rakaat (sebelum) Subuh lebih baik daripada dunia seisinya [HR. Muslim].

Selasa, 05 Mei 2015

Promo Umroh Ramadhan



A. Rincian Paket Umroh Awal Ramadhan 2015 21 Juni-2 Juli
-      Biaya umroh awal Ramadhan 2015: $ 2.450 (quard)
-      Hotel Mekah: Burj Wadi Ibrahim
-      Hotel Madinah: Royal Andalus
-      Pesawat Internasional: Qatar Airlines (Direct Madinah)

B. Rincian Paket Umroh Akhir Ramadhan 2015 6 Juli-18 Juli
-      Biaya umroh akhir Ramadhan 2015: $ 3.150 (quard)
-      Hotel Mekah: Burj Wadi Ibrahim
-      Pesawat Internasional: Qatar Airlines (Direct Jeddah)

C. Rincian Paket Umroh Ramadhan Full 2015 21 Juni-18 Juli
-      Biaya umroh full Ramadhan 2015: $ 3.500 (quard)
-      Hotel Mekah: Burj Wadi Ibrahim
-      Hotel Madinah: Royal Andalus
-      Pesawat Internasional: Qatar Airlines (Direct Madinah)